Jayapura - Senyum lega terpancar dari wajah dr. Nataniel Immanuel Hadi saat ditemui di ruang perawatan RSUP Jayapura. Istrinya, yang sejak dua hari lalu dirawat karena gejala tifus, kini berangsur pulih.

“Puji Tuhan, berkat perawatan di RS Kemenkes ini, istri saya sudah membaik,” ucapnya penuh rasa syukur.

Bagi pria asal Maluku Utara ini, pengalaman ini bukan hanya soal mendampingi orang terkasih yang sakit. Sebagai Direktur RSUD Er Dabi Yalimo, dirinya mengaku mendapatkan perspektif baru sebagai keluarga pasien.

“Saya bersyukur bisa menjadi keluarga pasien, sehingga bisa melihat pelayanan rumah sakit ini dari sisi yang berbeda,” kata dr. Nathaniel.

Keputusan untuk menjalani perawatan di RSUP Jayapura diambil segera setelah mereka tiba dari perjalanan tugas di Jakarta. "Dari pesawat istri saya sudah demam. Kami langsung merencanakan untuk datang ke sini. Saya ingin melihat bagaimana pelayanan rumah sakit rujukan ini berjalan,” ujarnya.

Menurut dia, pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sudah sangat baik. “Respons timnya cepat, dokter dan perawat sangat sigap. Itu sudah sangat baik,” tambah dia.

Pengalaman ini semakin meyakinkannya bahwa kehadiran RSUP Jayapura membawa harapan besar bagi masyarakat Papua.

“Kami tidak perlu lagi merujuk jauh-jauh ke Makassar atau Jakarta. Masyarakat Papua kini bisa mendapatkan layanan kesehatan terbaik di tanahnya sendiri,” ungkap dr. Nathaniel.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh civitas hospitalia RSUP Jayapura, mulai dari dokter, perawat, tenaga gizi, hingga petugas kebersihan yang telah memberikan pelayanan terbaik.

Dirinya juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin yang telah menghadirkan rumah sakit ini.

“Sebagai orang yang sudah melayani di pedalaman Papua selama lebih dari 21 tahun, saya bangga melihat fasilitas seperti ini hadir di Jayapura. Semoga ke depan rumah sakit serupa bisa dibangun di wilayah Papua Pegunungan,” harap Nathaniel.

Humas RSUP Jayapura/Narda Sinambela